Kesuksesan Coca-Cola Company di Pasar Global

Kesuksesan Coca-Cola Company di Pasar Global

Kesuksesan Coca-Cola Company di Pasar Global – The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan multinasional yang berasal dari Amerika Serikat dan bergerak dalam bidang minuman, termasuk produsen, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol, yang berkantor pusat di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Perusahaan ini dikenal dengan produk utama Coca-Cola, yang resepnya ditemukan oleh seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia. Resep dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler, yang kemudian membangun perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini memiliki 55.000 pekerja pada tahun 2005.

Kesuksesan Coca-Cola Company di Pasar Global

Perusahaan ini menerapkan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke banyak perusahaan pembotolan di seluru dunia yang mendapat hak pemasaran dan penjualan eksklusif. Perusahaan ini sudah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak tahun 2015, perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO. ardeaservis.com

Produk-produk utama dari perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke), Fanta dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah merilis minuman cola lain dengan nama Coke, yang paling umum yaitu Diet Coke, lalu Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beragam varian khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Pada awalnya mereka tidak mendukung penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: “Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan menyebabkan penggantian nama produk dengan kata lain”. Namun konsumen tetap saja menyebut Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera yang populer di pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke mendapat pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat.

Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola merupakan merek termahal di dunia. Perusahaan ini mempunyai sejarah akuisisi yang panjang. Coca-Cola mengakuisisi Minute Maid pada tahun 1960, brand minuman cola India Thumbs Up pada tahun 1993, dan Barq’s pada tahun 1995. Pada tahun 2001, mereka mengakuisisi brand Odwalla untuk produk-produk jus buah, smoothies, dan bar dengan nilai US$ 181 juta.

Pada tahun 2007, mereka mengakuisisi Fuze Beverage dari pendirinya Lance Collins and Castanea Partners dengan nilai kira-kira US$ 250 juta. Pada tahun 2009, rencana mereka untuk mengakuisisi produsen jus dari China terhenti karena China menolak tawaran sebesar US$2.4 miliar untuk Huiyuan Juice Group dengan alasan akan menjadi monopoli. Nasionalisme juga dianggap sebagai salah satu alasan penolakan tersebut. Pada tahun 1982, Coca-Cola membeli Columbia Pictures dengan nilai US$ 692 juta. Lalu dijual kepada Sony seharga US$3 miliar pada tahun 1989.

Sejarah Coca-Cola di Indonesia

Masa Kolonial Hindia Belanda hingga Perang Dunia II

Coca-Cola pertama kali hadir di Hindia Belanda pada tahun 1927, kala itu diimpor utuh dalam kemasan botol oleh seorang insinyur Belanda bernama De Koenig. Lalu pada tahun 1932 mulai diproduksi massal oleh De Water Nederlands Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) di Batavia. Selama Perang Dunia II, saat Hindia Belanda dikuasai Jepang, pabrik ini ditutup dan produksi Coca-Cola menjadi lumpuh total.

Masa Kemerdekaan Indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, pabrik ini kembali beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL), perusahaan nasional yang dibangun oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handojo. Pabrik ini memproduksi 1.000-1.500 kerat Coca-Cola setiap harinya, dan memiliki 25 orang pekerja yang dibantu oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.

Pada tahun 1971, dengan bertambahnya mitra usaha dan modal mereka mendirikan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaja Beverages Bottling Company dan merek Sprite mulai dipasarkan. Pada tahun 1973, merek Fanta juga mulai dipasarkan.

Khusus pabrik pembotolan di Manado, Sulawesi Utara, yang berdiri pada tahun 1981, dioperasikan oleh Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch, yang secara eksklusif menguasai pasar yang berkembang pesat di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Pabrik Commercial Support Supply (CPS) kemudian dibangun pada tahun 1977 untuk memenuhi pasokan bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan di Indonesia.

Selain Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Australia, Selandia Baru, Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Tercatat hingga saat ini ada 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun didirikannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung Pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).

/kesuksesan-coca-cola-company-di-pasar-global/

Sejak tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berlokasi di Sydney, Australia mengakuisisi semua perusahaan pembotolan Coca-Cola di Indonesia, kecuali Bangun Wenang Beverage Company (BWBC) yang ada di Manado, Sulawesi Utara. Hasil akuisisi ini membuat perusahaan-perusahaan pembotolan tersebut bergabung jadi satu perusahaan dengan nama Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Secara resmi Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi 2 entitas legal, yakni PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).

Selain dalam kemasan botol, sejak tahun 1986 Coca-Cola dijual dalam kemasan kaleng dengan produk Diet Coke dan sejak tahun 1996 dengan kemasan botol plastik PET oleh Coca-Cola Amatil Indonesia.

Beberapa Produk Coca-Cola Lainnya di Indonesia

Frestea

Frestea dipasarkan pertama kali di Indonesia pada tahun 2002 dan sampai sekarang tidak pernah berhenti untuk melakukan inovasi.

Frestea diproduksi di bawah kelola Pacific Refreshments Pte. Ltd dengan menggunakan standar kualitas tinggi The Coca-Cola Company, menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh proses produksi yang higienis, demi memastikan bahwa setiap botol Frestea mempunyai kualitas yang sama.

Minute Maid Pulpy

Di Indonesia, Minute Maid pertama kali diproduksi pada tahun 2008 dengan nama Minute Maid Pulpy Orange. Minuman ini dengan cepat menjadi kegemaran semua kalangan, dan saat ini Minute Maid Pulpy hadir dengan inovasi baru yaitu Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape yang menggantikan bulir jeruk dengan potongan lidah buaya.

Ades

Perilisan Ades baru dari The Coca-Cola Company ini menampilkan Ades sebagai air minum dalam kemasan yang murni, aman dan terpercaya, yang dijamin oleh The Coca-Cola Company.

Botol Ades 600 ml menggunakan bahan plastik yang lebih sedikit sehingga mudah diremukkan. Dengan volume botol kosong yang lebih kecil setelah diremukkan, maka akan menghemat ruang di tempat sampah. Dan selain itu juga menghasilkan jejak emisi karbon yang lebih kecil ketika sampah tersebut diangkut.

Dengan tampilan baru ini, Ades mempunyai misi mulia untuk menjadikan Indonesia lebih baik dengan tindakan sederhana untuk lingkungan.